“Organisasi Berpengaruh Positif dalam Pergaulan Mahasiswa”


Organisasi di lingkungan perguruan tinggi memainkan peran yang signifikan dalam membentuk karakter dan pergaulan mahasiswa. Keterlibatan dalam organisasi tidak hanya memberikan kesempatan untuk memperluas jaringan sosial, tetapi juga melatih keterampilan komunikasi, tanggung jawab, dan kepemimpinan. Pada konteks ini, mahasiswa dapat belajar berinteraksi dengan beragam individu dari latar belakang yang berbeda, sehingga mampu memperkaya wawasan sosial mereka. Artikel ini akan membahas bagaimana organisasi kampus berdampak positif terhadap pergaulan mahasiswa dan kontribusinya dalam mempersiapkan mereka sebagai individu yang siap menghadapi tantangan di masyarakat.

Pada DIKSI (Diskusi Ilmiah) yang dilaksanakan pada Sabtu, 2 November 2024 membahas topik yang sedang ramai dibicarakan mengingat banyak Mahasiswa Baru yang mengikuti DIKSI kali ini. Dengan mengundang salah satu Alumni UKM KIPM, yaitu Nadia Amalia sebagai pemateri yang akan menemani peserta DIKSI dengan topik yang diangkat yaitu Organisasi Berpengaruh Positif dalam Pergaulan Mahasiswa.

Namun apakah Organisasi benar-benar berdampak positif dalam pergaulan mahasiswa? Berdasarkan penjelasan dari (Fish, 2020) Organisasi di perguruan tinggi berperan penting dalam proses pengembangan karakter mahasiswa. Teori ini mengacu pada fungsi organisasi dalam mempersiapkan calon-calon yang akan terjun langsung ke masyarakat, di mana mereka dituntut untuk berani menyampaikan pendapat, memiliki tanggung jawab, mampu mengambil keputusan, dan menerapkan keterampilan yang telah diperoleh melalui organisasi. Selain itu, mahasiswa sebagai agent of change atau agen perubahan, adalah calon pemimpin masa depan bangsa yang diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi bangsa ini.

Pada diskusi ini, tim pro yang diwakili oleh Wawan menjelaskan bahwa organisasi membawa dampak positif bagi kehidupan mahasiswa. Menurut Wawan, dengan mengikuti organisasi, mahasiswa akan disibukkan dengan berbagai program kerja yang memerlukan banyak waktu, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan kegiatan yang tidak bermanfaat di luar organisasi. Fokus utama mereka akan terarah pada aktivitas positif dalam organisasi tersebut, sehingga dapat meminimalisir pengaruh negatif dari pergaulan bebas.

Namun, tim kontra menanggapi bahwa terlibat dalam organisasi dapat mengurangi waktu untuk mengerjakan tugas kuliah. Perdebatan berlanjut ketika Wawan kembali menegaskan bahwa argumen tim pro dan tim kontra memiliki fokus yang berbeda. Tim pro membahas dampak positif organisasi terhadap pergaulan mahasiswa, sementara tim kontra lebih menyoroti dampaknya terhadap pengaturan waktu. Kemudian, Sabrina menyarankan agar diskusi ini berlangsung dengan santai, agar semua peserta dapat belajar dari perdebatan yang berlangsung. Dari sisi tim pro, Masayu menjelaskan bahwa berorganisasi dapat melatih mahasiswa dalam manajemen waktu. Dengan banyaknya kegiatan di kampus dan dalam organisasi, mahasiswa dapat belajar memilah dan menentukan prioritas tugas yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Menurutnya, organisasi juga membantu mahasiswa untuk tetap fokus pada hal-hal positif sehingga menjauhkan mereka dari pergaulan yang buruk.

Elysa dari tim kontra berpendapat bahwa dengan mengikuti organisasi, waktu mahasiswa untuk belajar berkurang, terutama karena tugas-tugas kuliah sudah cukup banyak tanpa tambahan dari organisasi. Nadia sebagai pemateri juga menyatakan bahwa saat ini, banyak mahasiswa lebih fokus pada organisasi dan melupakan tugas akademik mereka. Menanggapi hal ini, tim pro menyatakan bahwa tugas kuliah dan tugas organisasi dapat diselesaikan dengan mengatur prioritas masing-masing. Wawan menambahkan bahwa manajemen waktu yang baik sangat diperlukan agar mahasiswa dapat menyeimbangkan aktivitas akademik dan organisasi tanpa mengorbankan kesehatan mental. Lebih lanjut, tim kontra menyampaikan kekhawatiran bahwa bagi mahasiswa yang tidak bisa mengatur waktu, organisasi justru akan menambah tingkat stres. Mukmin dari tim pro mengingatkan bahwa mengikuti organisasi memang konsekuensinya seperti itu dan seharusnya tidak menjadi masalah jika dikelola dengan baik. Dalam pendapatnya, berorganisasi dapat memberikan semangat baru melalui relasi dan kerja sama dalam organisasi.

Sebagai penutup, tim pro menyimpulkan bahwa organisasi memiliki dampak positif seperti menambah relasi, mengurangi stres, dan mengembangkan keterampilan komunikasi serta kerja sama. Sementara itu, tim kontra tetap berpendapat bahwa organisasi dapat mengganggu waktu kuliah, meningkatkan stres, membatasi pergaulan pada lingkungan yang sama, serta memerlukan pengeluaran keuangan tambahan untuk mendukung kegiatan organisasi.


DAFTAR PUSTAKA

Fish, B. (2020). Peran Organisasi dalam Pembentukan Karakter Mahasiswa. 2507(February), 1–9.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa se-Indonesia)

PROFIL UKM KIPM UPGRIS

Kenali Potensi Serei Sebagai si Tanaman Pengusir Nyamuk