Time to Sharing about Anxiety Disorder
Setiap manusia dianugerahi memiliki logika
dan perasaan untuk bisa merasakan lingkungannya. Salah satu perasaan yang dapat
dirasakan manusia adalah sebuah rasa cemas. Perasaan cemas muncul karena
berbagai alasan, hal itu dapat dikatakn wajar dan pasti dialami oleh seorang
manusia. Akan tetapi, jika perasaan cemas muncul secara tiba-tiba dan
berlebihan, dapat dikatakan bahwa seseorang telah mengalami gangguan kecemasan.
Makna cemas menurut KBBI dapat diartikan sebagai ketidak
tentraman hati karena gelisah, khawatir ataupun gelisah. Sedangkan menurut
Wikipedia, cemas atau gangguan kecemasan diartikan sebagai istilah yang mencakup beberapa
bentuk ketakutan dan kecemasan patologis
dan abnormal, yang masuk pada bidang psikiatri pada
akhir abad ke-19. Gelder, Mayou & Geddes (2005) menjelaskan bahwa
gangguan kecemasan dibagi menjadi dua grup: bergejala terus-menerus dan
bergejala berepisode. Diagnosa psikiatris masa kini mengenal berbagai variasi
gangguan kecemasan. Penelitian menemukan bahwa 18% penduduk Amerika Serikat menderita
satu atau lebih gangguan ini. Kata kecemasan di
sini mencakup empat aspek yang dapat dialami oleh penderita, yaitu kebimbangan,
ketegangan, gejala fisik, dan kecemasan disosiatif. Gangguan kecemasan
dibagi menjadi kecemasan umum, fobia,
dan gangguan kepanikan,
dengan masing-masing memiliki karakteristik dan gejala yang berbeda, yang
membutuhkan perawatan berbeda (Gelder et al 2005).
Gangguan kecemasan juga disebut sebagai Anxiety
disorder, Dikutip dari lama Halo.doc Anxiety disorder dan depresi adalah dua hal yang
berbeda, meskipun terlihat sangat mirip. Pada seseorang yang mengidap depresi, ia akan merasakan
keputusasaan dan kemarahan. Selain itu, tingkat energi yang ada menjadi sangat
rendah dan akan merasa kelelahan dengan pekerjaan yang harus dilakukan setiap
hari.
Nyatanya, anxiety disorder lebih
berbahaya dibandingkan depresi. Sebab, orang tersebut akan merasakan perasaan
takut, panik, dan cemas pada situasi yang pada kebanyakan orang tidak akan
menyebabkan hal tersebut. Pengidap anxiety disorder dapat
merasakan serangan panik atau cemas secara mendadak tanpa ada suatu hal yang
dapat memicunya dan hal tersebut dapat sangat mengganggu. Jika tidak segera
dilakukan pengobatan, gangguan ini dapat membatasi kemampuan seseorang untuk
bekerja, berhubungan dengan orang lain, dan hubungan dengan keluarga.
Walaupun belum ada
kepastian, beberapa orang yang mengalami depresi juga akan mengidap anxiety
disorder. Disebutkan bahwa 85 persen yang mengidap depresi berat akan
berkembang menjadi anxiety disorder. Sedangkan, sekitar 35 persen akan
berkembang menjadi gangguan panik. Dikarenakan depresi dan anxiety
disorder mempunyai banyak kemiripan, keduanya sering dianggap bagian
dari gangguan suasana hati.
Seseorang
yang mempunyai kesehatan mental yang baik dapat meningkatkan potensi diri,
mengatasi tekanan hidup, bekerja dengan produktif, dan berkontribusi untuk
orang-orang di sekitarnya. Namun, pada pengidap depresi yang lama-kelamaan
berkembang menjadi anxiety disorder, hal-hal tersebut mungkin tidak
dapat terjadi. Selain itu, peningkatan orang yang mengalami depresi telah
mencapai lebih dari 300 juta orang, atau setara 4,4 persen dari populasi dunia.
Di samping itu, sekitar 800.000 orang melakukan bunuh diri tiap tahunnya.
Ada
banyak faktor yang memengaruhi kesehatan mental seseorang di lingkungan kerja.
Hal-hal tersebut di antaranya adalah interaksi terhadap pekerjaan, lingkungan,
dan dukungan untuk karyawan dalam bekerja. Contohnya, jika seseorang mempunyai
keterampilan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan, tetapi sumber daya yang
ada tidak cukup, sehingga menjadi beban untuk orang tersebut.
Berdasarkan
artikel petunjuk tentang anxiety disorder, gangguan kecemasan dibedakan
menjadi beberapa hal, diantaranya :
a.
Gangguan kecemasan umum. Anda merasakan
kekhawatiran dan ketegangan yang berlebihan dan tidak realistis dengan sedikit
atau tanpa alasan.
b.
Gangguan panik . Anda merasakan ketakutan
mendadak dan intens yang menyebabkan serangan panik. Selama serangan panik,
Anda mungkin berkeringat, nyeri dada, dan detak jantung berdebar-debar
(palpitasi). Terkadang Anda mungkin merasa seperti tersedak atau mengalami
serangan jantung.
c.
Gangguan kecemasan sosial. Juga disebut
fobia sosial, ini terjadi ketika Anda merasa sangat khawatir dan sadar diri
tentang situasi sosial sehari-hari. Anda secara obsesif khawatir tentang orang
lain yang menilai Anda atau dipermalukan atau diejek.
d.
Fobia spesifik. Anda merasa sangat takut
terhadap objek atau situasi tertentu, seperti ketinggian atau terbang.
Ketakutan melampaui apa yang pantas dan dapat menyebabkan Anda menghindari
situasi biasa.
e.
Agoraphobia: Anda sangat takut berada di
tempat yang tampaknya sulit untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika
terjadi keadaan darurat. Misalnya, Anda mungkin panik atau cemas saat berada di
pesawat, transportasi umum, atau antrean di tengah kerumunan.
f.
Kecemasan akan perpisahan. Anak kecil
bukanlah satu-satunya yang merasa takut atau cemas ketika orang yang dicintai
pergi. Siapapun bisa mengalami gangguan kecemasan akan perpisahan. Jika Anda
melakukannya, Anda akan merasa sangat cemas atau takut ketika orang yang dekat
dengan Anda meninggalkan pandangan Anda. Anda akan selalu khawatir bahwa
sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada orang yang Anda cintai.
g.
Mutisme selektif. Ini adalah jenis
kecemasan sosial di mana anak-anak kecil yang berbicara normal dengan
keluarganya tidak berbicara di depan umum, seperti di sekolah.
h.
Gangguan kecemasan yang diinduksi obat.
Penggunaan obat-obatan tertentu atau obat-obatan terlarang, atau penarikan dari
obat-obatan tertentu, dapat memicu beberapa gejala gangguan kecemasan.
Dari
berbagai jenis anxiety disorder, tentu saja terdapat cara mengatasi agar
gangguan kecemasa tidak menjadi ketakutan yang dapat menghilangkan nyawa
seseorang, beberapa hal dianataranya adalah mengontrol pola pikir, mencari
pergaulan yang baik, dan selalu menyertakan Tuhan YME dalam setiap jalan.
Diskusi Mingguan (Online)
Pemateri : Wijaya Andi Pranoto
Via Whatsapp Group
Daftar Pustaka
Kamus Besar Bahasa
Indonesia.
Redaksi Halo.doc. (2019). https://www.halodoc.com/artikel/enggak-disangka-anxiety-disorder-lebih-bahaya-dari-depresi. Diakses Online
https://www.webmd.com/anxiety-panic/guide/anxiety-disorders#1. Diakses Online
https://id.wikipedia.org/wiki/Gangguan_kecemasan. Diakses Online
Komentar
Posting Komentar