Tantangan Generasi Millenial Dalam Menghadapi Perubahan Zaman

sumber gambar: i1.wp.com/minews.id

           Kejayaan dan keunggulan suatu bangsa terletak pada kualitas para pemuda yang dimiliki bangsa tersebut. Di era digitalisasi teknologi saat ini pemuda disebut sebagai generasi milineal yang lekat dengan lingkungan berbasis informasi teknologi seperti smartphone, global networking dan sebagainya, serba cepat, serba mudah, membuat terlena karena kenyaman yang ditawarkan dunia digital (Kompasiana, 2019). Lantas benarkan jika pemuda Indonesia tidak siap menghadapi tantangan perkembangan zaman digital?

            Pemuda diharapkan sebagai generasi penerus, generasi yang akan melanjutkan perjuangan generasi sebelumnya, generasi yang mengisi dan melanjutkan estafet pembangunan. Apakah semua Pemuda menjadi Pelopor kemajuan bangsa? Di era globalisasi ini tantangan bagi kemajuan bangsa tentu saja sangat besar, dimana pertumbuhan pasarglobal dunia, kecepatan perkembangan teknologi komunikasi semakin canggih menyebabkan keterbukaan informasi semakin berkembang pesat, sehingga mendorong gelombang Revolusi Industri 4.0. Lalu  seberapa beratkah tantangan tersebut buat para milineal?

       Tantangan yang perlu dicermati pertama Ketahanan ekonomi Menurut kajian Outlook Perekonomian Indonesia 2017 yang dirilis oleh Bapenas, salah satu tantangan domestik yang dihadapi perekonomian Indonesia adalah aktivitas sektor swasta yang relative lambat. Selain itu, upaya peningkatan NPL di sektor perbankan serta peningkatan sektor swasta sebagai sumber pertumbuhan ekonomi perlu terus didorong dan dikembangkan. Bagaimana peran para milenial kita mengolah pasar global yang berbasis ecomerce menjadi suatu tren peluang usaha kreatif, mengangkat potensi ekonomi kemasyarakatan dalam jaringan digital, sehingga mampu mandiri secara ekonomi.

              Kedua, Ketahanan mental ideologi. Kekuatan terbesar negara adalah persatuan dan kesatu-an. Keberagaman masyarakat Indonesia di saty sisi berpeluang menimbulkan konflik dan perpecahan, namun ideologi Pancasila menjadi jurus jitu merekatkan keberagaman tersebut. Cara pemuda milenial mengupdate strategi untuk menguatkan poin-poin persatuan sebagai tujuan utama yaitu dengan menjadi pelopor penerapan karakter-karakter positif, seperti kedisiplinan, kepemimpinan, kejujuran, keberanian, kesabaran dan yang lainnya. Hal ini diharapkan mampu menangkal ideologi serta nilai-nilai negatif dari luar yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

            Ketiga, Kemajuan teknologi terbarukan. Berlimpahnya sumber daya yang kita miliki tidak serta merta memberikan kemakmuran bagi masyarakat, diperlukan konsep teknologi baru yang handal dan tepat guna sehingga sumber dapat dikelola dengan maksimal dan mendatangkan keuntungan bagi seluruh masyarakat. Berupaya mengangkat potensi kearifan lokal, memperluas jejaring pasar internasional, memacu teknologi digital ramah social budaya dan sebagainya. Bangsa Indonesia memerlukan kreativitas serta motivasi yang tinggi dari para pemuda milenial untuk mempelajari ilmu pengetahuan, mengadopsi, merekayasa berbagai teknologi baru.  Generasi milenial tidak hanya mendapatkan data dan informasi, tetapi mereka juga harus mempunyai kemampuan mengolah dan menyerap informasi. Tantangan generasi milenial juga terkait literasi teknologi.

Hasil Diskusi Mingguan
Pemateri: Slamet Hariyadi S.Pd., M.Pd.
Sabtu, 23 November 2019 | Kampus 4 Lantai 3 UPGRIS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa se-Indonesia)

PROFIL UKM KIPM UPGRIS

Kenali Potensi Serei Sebagai si Tanaman Pengusir Nyamuk