Puasa Ramadan juga Puasa Medsos?

Pada era teknologi seperti sekarang, media sosial tidak terlepas dengan segala aktivitas manusia, termasuk pada bulan Ramadan seperti ini. Bulan Ramadan terkenal dengan bulan yang penuh berkah, dimana umat muslim di seluruh dunia dianjurkan berlomba-lomba mengumpulkan amalan dalam kebaikan pada bulan suci tersebut. Namun, masih banyak dari kita yang lalai akan hal tersebut. Penggunaan media sosial di bulan Ramadan tidak berbeda jauh dengan penggunaan media sosial di hari-hari biasanya. Dimana sekarang ini segala aktivitas manusia dapat dikerjakan menggunakan platform yang tersedia pada layanan media sosial itu sendiri. Menurut survei dari Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia pada tahun 2018, responden banyak menjawab mereka yang menggunakan internet di atas 8 jam sehari sebanyak 19,6 persen. Dari survei tersebut penggunaan media sosial menduduki urutan kedua setelah mengirim pesan lewat aplikasi. Tak bisa dipungkiri, keterkaitan media sosial di segala aktivitas manusia membuat media sosial juga tak bisa lepas walaupun di bulan suci Ramadan. Namun penggunaan media sosial di bulan Ramadan akan berbeda dengan bulan-bulan lainnya, pasalnya di bulan suci Ramadan kita dihimbau fokus untuk beribadah dan lomba-lomba dalam kebaikan. Jadi, penggunaan media sosial pada bulan Ramadan tidak melebihi 8 jam sehari. Jika lalai, mereka yang banyak menghabiskan waktunya untuk bermain medsos di bulan Ramadan akan kehilangan kesempatan yang dapat diraih di bulan yang penuh keberkahan. Menurut Panca Cahya salah satu dari tim pro peserta Diskusi Bulanan UKM KIPM pada tanggal 23 April 2022 yang dilaksanakan melalui platfrom Google Meet yang menyetujui bahwa saat puasa Ramadan kita juga harus puasa medsos pasalnya saat puasa Ramadan adalah waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan lebih fokus mengumpulkan amal ibadah kita di bulan Ramadan. Ditambah lagi, penggunaan medsos sering membuat kita lupa waktu. Ditambah lagi, menurut Evina Amalia yang juga salah satu dari tim pro, puasa Ramadan harus dimanfaatkan untuk lebih dekat kepada Tuhan, karena penggunaan medsos akan memakan waktu sampai kita kurang memanfaatkan waktu yang harusnya bisa digunakan untuk menambah amal puasa Berbeda dengan Panca Cahya, disisi lain Nova Indah salah satu dari tim kontra peserta Diskusi Bulanan yang menentang bahwa saat puasa Ramadan kita tidak harus puasa medsos, dikarenakan penggunaan media sosial sendiri tergantung dengan bagaimana diri kita bisa bijak dalam penggunaanya. Tak hanya itu, banyak manfaat yang bisa kita ambil saat bermedia sosial di bulan Ramadan seperti mendengarkan tausiyah. Menurut Nadia Amalia yang juga salah satu anggota dari tim kontra berpendapat bahwa banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengisi waktu di bulan Ramadan dengan penggunaan medsos dengan batas yang wajar. Dari pendapat tim pro dan kontra, secara garis besar pada Diskusi Bulanan yang mengangkat judul ‘Puasa Ramadan juga Puasa Medsos?’ dengan pemateri Muhammad Fikri Fauzi, S.Pd. yang juga ikut memberi penguatan terkait materi tersebut, bahwa pendapat dari tim pro dan kontra bisa diterima dan masuk akal. Beliau juga menyampaikan tidak setuju apabila variabel Islam ‘disetarakan’ dengan variabel medsos. Dikarenakan keduanya berbeda, contoh mudahnya jika puasa di Islam ada menahan makan, minum dan syahwat. Sedangkan di medsos hanya syahwat saja. Dari permasalahan tersebut, kita bisa menyimpulkan media sosial bukanlah alasan untuk kita tidak mencari keberkahan di bulan Ramadan. Penggunaan medsos juga bisa kita ambil untuk mencari kebaikan di bulan Ramadan. Namun, banyak amalan yang bisa kita kumpulkan saat bulan Ramadan dengan puasa medsos. Puasa medsos tidak sepenuhnya salah, tergantung bagaimana kita bisa menyikapi penggunaan media sosial dengan baik agar tetap mendapatkan keberkahan di bulan Ramadan. Daftar Pustaka • Andarningtyas, Natisha. 2019. “Puasa Ramadhan, Puasa Medsos?” diakses dari laman https://www.antaranews.com/berita/876780/puasa-ramadhan-puasa-medsos#mobile-src diakses pada 24 April 2022 pukul 11.44 WIB.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa se-Indonesia)

PROFIL UKM KIPM UPGRIS

Kenali Potensi Serei Sebagai si Tanaman Pengusir Nyamuk