Problematika Virus COVID-19 dan Hukum Pidana

Tak Terasa sudah hampir satu tahun kita hidup berdampingan dengan virus COVID-19. Dikutip dari kompas.com pada bulan Januari ini, virus COVID-19 sudah menginfeksi sebanyak hampir 70 juta jiwa di seluruh dunia serta menewaskan sebanyak 2 juta jiwa baik dari kalangan tenaga medis, politik, maupun dari masyarakat sekitar. Dalam kurun waktu tersebut juga kita sudah mulai terbiasa dengan pola hidup baru yang serba berjauhan mulai dari sekolah, pekerjaan, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang mana semua serba online.

Lantas semua negara tidak langsung berputus asa dengan berbagai kesulitan, ada beberapa negara yang sudah mulai berlomba-lomba untuk menemukan vaksin virus jenis ini. Menurut kesehatan.kontan.co.id sudah ada 10 negara yang menemukan vaksin virus COVID-19 diantaranya: Cina, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Rusia dan Kanada. Dengan ditemukannya vaksin ini, ada banyak negara yang mulai berbondong-bondong memesannya dan salah satunya adalah Indonesia. Dikutip dari kompas.com, pada bulan Januari Indonesia mulai memesan vaksin COVID-19 sejumlah 329,5 juta dosis diantaranya: 125,5 juta dosis vaksin Sinovac, 50 juta dosis vaksin Novavax, 54 juta dosis vaksin Covax/GAVI, 50 juta dosis vaksin AstraZeneca, dan 50 juta dosis vaksin Pfizer. Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan alasan Indonesia memesan ratusan juta vaksin ini karena kapasitas vaksin dunia yang terbatas di mana jumlah dosis yang mampu untuk dibutuhkan dunia adalah 11 miliar dosis sedangkan kemampuan untuk memproduksinya hanya 6,2 miliar dosis. Dengan jumlah pesanan yang fantastik tersebut sepertinya Indonesia sudah mulai tertarik memilih vaksin Sinovac sebagai vaksin yang utama.

Apa yang menjadikan vaksin Sinovac dipilih oleh Indonesia? Dikutip dari merdeka.com dijelaskan bahwa vaksin Sinovac ini sudah lulus uji klinis fase 2 dan sedang menjalani uji klinis fase 3, selain itu pembuatan vaksin ini ada kecocokan dengan teknologi yang ada di Bio Farma sehingga ada kemungkinan Bio Farma dapat mengembangkan vaksin ini. Tanggal 11 Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan surat izin darurat untuk vaksin Sinovac di mana vaksin ini sudah mulai didisribusika ke berbagai daerah bertujuan untuk menjamin ketersediaan vaksin yang merata dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Dengan adanya pendistribusian tersebut, maka Indonesia sudah siap untuk menjalankan vaksinasi dan untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini aman Presiden bahkan meminta untuk dijadikan orang pertama yang menerima vaksinasi dan diikuti oleh 20 orang lainnya. Selain daripada itu pemberian hukuman dan denda diberilakukan bagi warga yang menolah pemberian vaksinasi karena vaksinasi merupakan salah satu kewajiban bagi setiap warga untuk menjamin kesehatan masyarakat bersama.

Dalam sebuah diskusi bulanan oleh UKM Kajian Ilmiah Penelitian Mahasiswa dengan kelompok pro dan kontra membahas tema vaksin Sinovac dan Hukum Pidana. Hasil diskusi ada 2 yakni yang pertama dari jenis vaksin sendiri pihak pro setuju dengan penggunaan vaksin Sinovac di mana harga vaksin Sinovac sendiri masih terjangkau seharga RP 200.000 per-dosis sebagaimana dilangsir dalam health.detik.com, vaksin ini juga sudah lulus uji klisis 2 dan sedang dalam uji klinis 3, dan dalam segi-teknologi pembuatannya ada kecocokan dengan Bio Farma. Sedangkan dari pihak kontra belum setuju penggunaan vaksin Sinovac, mengingat vaksin ini masih dalam uji klinik 3 dan belum selesai serta bagi yang sudah divaksin masih berkemungkinan terkena COVID-19 dan perlunya penggunaan vaksin yang berulang kali. Hasil yang kedua dari pemberian hukuman bagi yang tidak mau divaksinasi pihak pro juga setuju karena pemerintah perlunya memberikan tindakan tegas bagi warganya dalam menurunkan angka penderita COVID-19 sedangkan dari pihak kontra menolak mengingat setiap masyarakan sedang sedang dalam kondisi krisis ekonomi serta adanya penuntutan hak kebebasan. Dari hasil diskusi baik pro maupun kontra masih dapat diterima mengingat setiap individu pasti memiliki pilihan serta pemikiran masing-masing, tetapi perlu diingat bahwa pemerintah bukan hanya ikut berusaha dalam menurunkan penyebaran COVID-19 tetapi juga membantu dalam pemberian bantuan. Maka sudah selayaknya kita sebagai warga negara juga ikut serta membantu Pemerintah. Untuk Vaksin sendiri pemerintah sudah menjamin mutu dan keamanan serta pemberian vaksin secara gratis, ini sudah sangat membantu dalam segi finansial bagi masyarakat. Tetapi kita masih harus tetap mematuhi protokol kesehatan demi menjaga tubuh agar terhindar dari penyebaran COVID-19 walau sudah divaksinasi.

Diskusi Bulanan

UKM KIPM

Pemateri: Kairul Marom, S.Pd.

 

Daftar Pustaka

Adilah, Rifa Yusya. (2021). Alasan Indonesia Pesan Ratusan Juta Vaksin dari Berbagai Negara. https://www.merdeka.com/peristiwa/alasan-indonesia-pesan-ratusan-juta-vaksin-dari-berbagai-negara.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2021

Anwar, Firdaus. (2021). Update 5 Jenis Vaksin COVID-19 dan Harganya di Indonesia. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5349076/update-5-jenis-vaksin-covid-19-dan-harganya-di-indonesia. Diakses pada 8 Maret 2021

Arnani, Mela. (2021). Update Corona di Dunia 21 Januari 2021: 97,2 Juta Kasus, 2,08 Juta Orang Meninggal | Rekor Kasus Covid-19 Harian dan Kematian di Portugal. https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/21/085000165/update-corona-di-dunia-21-januari-2021--97-2-juta-kasus-2-08-juta-orang?page=all. Diakses pada tanggal 1 Maret 2021

Bayhaqi, Ahda. (2020). Alasan Pemerintah Pilih Vaksin Sinovac: Paling Terdepan. https://www.merdeka.com/peristiwa/alasan-pemerintah-pilih-vaksin-sinovac-paling-terdepan.html. Diakses pada tanggal 1 Maret 2021

Farisa, Fitria Chusna. (2021). Jokowi: Indonesia Telah Memesan 329,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19. https://nasional.kompas.com/read/2021/01/06/12204611/jokowi-indonesia-telah-memesan-3295-juta-dosis-vaksin-covid-19?page=all. Diakses pada tanggal 1 Maret 2021

Ratriani, Virdita Rizki. (2020). Kabar baik untuk dunia, ada 24 vaksin virus corona paling potensial. https://kesehatan.kontan.co.id/news/kabar-baik-untuk-dunia-ada-24-vaksin-virus-corona-paling-potensial?page=all. Diakses pada tanggal 1 Maret 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa se-Indonesia)

PROFIL UKM KIPM UPGRIS

Kenali Potensi Serei Sebagai si Tanaman Pengusir Nyamuk