EGS (EFFECTIVE GADUH SYSTEM) APPLICATION DESIGN : SOLUSI SISTEM BAGI HASIL HEWAN TERNAK













EGS (EFFECTIVE GADUH SYSTEM) APPLICATION DESIGN : SOLUSI SISTEM BAGI HASIL HEWAN TERNAK


Diusulkan oleh :
Nur Novianti                   (NIM 15120051/Tahun Angkatan 2015)



UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
SEMARANG
2018







BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Masyarakat Indonesia memiliki beragam mata pencaharian. Salah satunya adalah beternak. Dalam dunia peternakan sudah lama dikenal pola kemitraan yang disebut sistem gaduh. Sistem gaduh ini berasal dari bahasa jawa yang dapat diartikan sebagai pemberian modal kepada peternak untuk dikembangkan. Gaduh yang berkembang di masyarakat biasanya diterapkan dengan mekanisme bagi hasil. Mekanisme yang diterapkan pada sistem gaduh terbukti menguntungkan pemilik modal dan peternak. Sistem bagi hasil ini menggunakan asas kepercayaan dalam pola kemitraannya.Pola kemitraan sistem gaduh pada umumnya tidak ada ikatan atau kontrak tertulis yang didasarkan pada hukum yang sah. Masyarakat hanya mengandalkan kepercayaan dan biasanya para pemilik modal dan peternak merupakan saudara, tetangga dan kerabat sendiri. Dengan berdasarkan kepercayaan ini tentu saja bisa menimbulkan perselisihan antara pemilik modal dan peternak.
Pada sistem gaduhan pada ternak pemerintah saja, tidak jarang terjadi program berjalan tersendat-sendat. Hal tersebut dapat disebabkan dari pihak peternak maupun pemerintah sendiri. Dari pihak peternak ada anggapan karena ternak tersebut berasal dari pemerintah maka tanggung jawab untuk mengembalikan atau memenuhi kewajibannya tepat waktu tidak menjadi suatu keharusan sekali. Apalagi dari pihak pemerintah sendiri pengawasan dan monitoring terhadap keberlanjutan suatu program lemah sekali, karena tidak didukung oleh dana supervisi ataupun dana untuk sistem perguliran ternak. Akibatnya banyak ternak pemerintah yang “hilang” begitu saja tanpa memberikan arti bagi tujuan penambahan populasi ternak dan peningkatan kesejahteraan petani/peternak (Puspitasari, 2014).Sistem gaduh yang hanya melibatkan antar tetangga juga mempunyai jangkauan yang kurang luas.
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Teknologi juga memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktivitas manusia. Manusia juga sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi teknologi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini (Ngafifi, 2014). Perkembangan teknologi sering dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Khususnya pada bidang peternakan sudah ada teknologi yang memungkinkan untuk berternak secara online. Akan tetatpi pada aplikasi tersebut belum ada sistem bagi hasil yang menguntungkan kedua belah pihak antar peternak dan pemilik modal.
Berdasarkan permasalahan tersebut, kami memberikan alternatif solusi untuk sistem gaduh ini yaitu dengan EGS (Effective Gaduh System) Application. EGS adalah sebuah aplikasi dimana terdapat berbagai fitur search, chatting, privacy, report, payment dan achievement yang mempermudah kerjasama antara peternak dan pemilik modal.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimana analisis permasalahan sektor peternakan sistem gaduh secara tradisional?
2.      Bagaimana konsep penggunaan dari Aplikasi EGS (Effective Gaduh System)  sebagai solusi sistem bagi hasil hewan ternak?
3.      Bagaimana analisis SWOT dan Keungulan dari Aplikasi EGS (Effective Gaduh System) ?
1.3  Tujuan dan Manfaat Penulisan
1.      Menganalisis permasalahan sektor peternakan sistem gaduh secara tradisional.
2.      Menjelaskan konsep penggunaan dari Aplikasi EGS (Effective Gaduh System)  sebagai solusi sistem bagi hasil hewan ternak
3.      Mengetahui analisis SWOT dan Keungulan dari Aplikasi EGS (Effective Gaduh System)



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Gaduh
Pembangunan peternakan ditujukan untuk meningkatkan produksi hasil ternak yang sekaligus meningkatkan pendapatan peternak, menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak. Salah satu cara mengembangkan usaha dalam bidang peternakan adalah dengan sistem gaduh atau sistem bagi hasil. Di kalangan masyarakat pedesaan tidak saja berlaku adat perjanjian bagi hasil tanah pertanian, tetapi juga berlaku perjanjian bagi hasil pemeliharaan ternak. Suatu perjanjian bagi hasil ternak, adalah persetujuan yang diadakan antara pemilik ternak dengan penggaduh atau pemelihara hewan ternak dengan sistem bagi hasil. (Hadikusuma, 2001:155). Sistem bagi hasil ternak menurut hukum adat berlaku dengan cara membagi anak, sedangkan ternak bibitnya tetap. (Hadikusuma, 2001:156).
Penerapan Sistem bagi hasil melibatkan antara dua pihak yaitu antara pemberi modal dan peternak. Adapun pihak yang memberikan modal merupakan pihak yang ingin berinvestasi dalam bidang peternakan , akan tetapi tidak memiliki waktu yang cukup untuk memelihara ternak tersebut, sehingga pemilik modal memberikan modal tersebut kepada peternak untuk merawat dan memelihara ternak sesuai dengan perjanjian dan kesepakatan yang terbangun sebelumnya. Menurut peternak kesepakatan yang terbangun tidak dilakukan secara tertulis antara peternak dan pemilik modal, akan tetapi hanya mengedepankan konsep kepercayaan atau kekeluargaan sehingga dalam pembagian hasilnya terkadang kurang menguntungkan bagi Peternak. Walaupun kurang menguntungkan para peternak biasanya tetap melaksanakan sistem bagi hasil tersebut oleh karena peternak termotivasi terhadap berbagai hal yang mempengaruhinya seperti harga diri dan prestasi, kebutuhan, dan imbalan yang diterima. (Puspitasari, 2014)
2.2 EGS Application Design
Kemajuan teknologi yang semakin pesat akan memudahkan manusia dalam berbagai bidang kehidupan. Salah satunya adalah pada bidang peternakan. Pembangunan peternakan ditujukan untuk meningkatkan produksi hasil ternak yang sekaligus meningkatkan pendapatan peternak, menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan populasi dan mutu genetik ternak. Permasalahan dalam bidang peternakan juga dapat diatasi dengan aplikasi yang berbasis teknologi. Aplikasi ini memungkinkan pemilik modal dan peternak dapat menjalin mitra dengan aman dan terpercaya. Dalam EGS Application sudah dilengkapi dengan fitur privacy yang di dalamnya terdapat kontrak tertulis sebagai bukti bahwa antar pemilik modal dan peternak sudah melakukan kerja sama. Selain itu juga terdapat fitur report yang melaporkan perkembangan hewan ternak secara berkala.
Berbagai macam fitur canggih tersebut dapat dinikmati oleh pemilik modal dan peternak yang berada dalam jangkauan wilayah cukup jauh. Pemilik modal yang tidak mempunyai keahlian dalam beternak dapat memiliki ternak yang dapat diawasi setiap waktu. Peternak yang tidak memiliki modal dapat beternak dengan mudah tanpa merasa dirugikan dengan sistem bagi hasil tersebut.




BAB III
METODE PENULISAN

Penulisan karya ilmiah ini menggunakan metode studi pustaka yang didasarkan atas hasil studi terhadap berbagai literatur yang telah teruji validitasnya, berhubungan satu sama lain, relevan dengan kajian tulisan, serta mendukung uraian atau analisis pembahasan. Jenis data adalah data sekunder yang bersumber dari buku, jurnal, maupun artikel internet. Metode dalam penulisan gagasan tertulis ini adalah sebagai berikut.
1. Studi Literatur
Studi literatur bersumber dari buku, jurnal, artikel internet, maupun website resmi.
2. Desk Review
Setelah didapatkan data studi literatur, penulis melakukaan telaah secara induktif dan deduktif untuk dilakukan analisis dan sintesis sehingga diketahui suatu permasalahan yang harus diatasi dan didapatkan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.
3. Menyusun konsep aplikasi EGS (Effective Gaduh System)
Penyusunan konsep aplikasi EGS (Effective Gaduh System)  meliputi fitur-fitur yang ada dalam aplikasi dan rencana design yang akan diterapkan.
4. Membuat prototype aplikasi EGS (Effective Gaduh System)
Prototype aplikasi EGS (Effective Gaduh System) dibuat penulis dalam bentuk video animasi aplikasi EGS (Effective Gaduh System) dengan tujuan agar gagasan tertulis ini dapat dipahami secara nyata dan mendukung dalam pengembangan selanjutnya.
5. Mempublikasikan gagasan tertulis dan aplikasi dalam karya tulis ilmiah
Tujuan dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini adalah untuk menuangkan gagasan penulis sehingga diharapkan dapat diaplikasikan dalam masyarakat.



BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Analisis Permasalahan
Indonesia adalah negara agraris yang kaya dengan hasil pertanian, kehutanan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Kondisi alam yang melimpah memberi peluang masyarakat Indonesia untuk berbagai sektor usaha,salah satunya usaha bidang peternakan. Sektor usaha peternakan adalah salah satu bagian pembangunan nasional yang sangat penting. Hal ini dikarenakan tujuan pembangunan sektor  peternakan adalah untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia unggul dan meningkatkan pendapatan peternak.
Masalah ekonomi adalah salah satu masalah yang sangat penting bagi setiap manusia. Karena permasalahan ekonomi merupakan problema yang menyangkut pada kesejahteraan dan pemenuhan kebutuhan hidup orang banyak. Untuk mengatasi salah satu permasalahan tersebut dibutuhkan pekerjaan yang cukup untuk mencukupi kebutuhan hidup yang semakin banyak. Tradisi gaduh adalah sebuah sistem pemeliharaan ternak di mana pemilik hewan ternak mempercayakan pemeliharaan ternaknya kepada penggaduh. Dengan tradisi gaduh, tujuan pemilik hewan ternak untuk investasi dan tujuan penggaduh memelihara hewan ternak adalah untuk memperoleh pendapatan dari bagi hasil tersebut. Tradisi gaduh merupakan sistem yang menguntungkan dan akan memberikan kemakmuran kepada kedua belah pihak. Akan tetapi, pelaksanaan sistem gaduh secara tradisional menyebabkan penggaduh atau penenam modal kesulitan mencari mitra yang sesuai dan mengawasi pemeliharaan ternak. EGS (Effective Gaduh System) hadir untuk memberikan solusi dalam situasi di mana anda yang ingin memiliki ternak berada di lokasi yang jauh dan tidak memiliki banyak waktu untuk membeli ternak, mencari penggaduh, mengirim dan mengawasi pemeliharaan ternak.
4.2 Konsep Penggunaan dari Aplikasi EGS (Effective Gaduh System)  sebagai Solusi Sistem Bagi Hasil Hewan Ternak
            Prosedur aplikasi EGS (Effective Gaduh System)  yaitu sebagai berikut, (1) Pemodal atau penggaduh membuka aplikasi EGS (Effective Gaduh System)   (2) menginput identitas diri; (3) mengisi beberapa pertanyaan seputar pengalaman memelihara hewan ternak (bagi penggaduh) sebagai pelengkap identitas; dan ke (4) masuk ke menu EGS (Effective Gaduh System).
Description: E:\LKTI\LKTI GTK UMS\IMG-20170920-WA0077.jpg




Text Box:         Gambar 1. Illustrasi Tampak Awal Aplikasi EGS (Effective Gaduh System)
Sumber: (Koleksi Pribadi,2017)
Pada tampak awal, pembaca dapat melihat fitur-fitur yang terdapat dalam aplikasi yaitu home, maps dan trending. Fitur home digunakan untuk memilih login sebagai pemodal atau penggaduh dan untuk mengetahui jenis dan keadaan ternak. Fitur maps digunakan untuk pencarian berdasarkan lokasi. Selain itu, fitur ini juga dilengkapi dengan menu pengaturan dan chatting. Menu Pengaturan digunakan pengguna agar dapat mengatur sistem aplikasi dan menu chatting digunakan untuk melakukan komunikasi antara pemodal dan penggaduh.
Analisis SWOT dan Keunggulan Aplikasi EGS (Effective Gaduh System)
Analisis SWOT dari gagasan ini yaiu kekuatan utama atau strength (S) dari aplikasi ini adalah dapat menyediakan informasi terpercaya, mempermudah pelaksanaan kerjasama sektor peternakan dengan sistem gaduh, dan memungkinkan akses disegala kondisi geografis dengan sistem online. Kelemahan atau weakness (W) dari aplikasi ini adalah saat ini belum diketahui masyarakat luas dan dibutuhkan waktu untuk membuat isi aplikasi EGS (Effective Gaduh System) menjadi lengkap. Kesempatan atau Opportunity (O) dari EGS (Effective Gaduh System) adalah belum ada aplikasi dengan konsep sejenis di Indonesia, dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat indonesia, dan sikap atau perilaku masyarakat Indonesia terkait pemakaian ICT (Information, Communication, and technology) yang sangat terbuka. Hal ini terbukti dengan survey  IDI (ICT Development Index) yang menunjukkan Indonesia mengalam peningkatan pint pengguna teknoloi setiap tahunya. Adapun ancaman atau threat (T) dari EGS (Effective Gaduh System) ini adalah adanya informasi tidak kredibel dari informan yang kurang baik. Berdasarkan data hasil analisis penulis terhadap rancangan aplikasi EGS (Effective Gaduh System) maka keunggulan apalikasi ini adalah sebagai berikut:
1.      Aplikasi  EGS (Effective Gaduh System) dapat membantu pekerja sektor peternakan melakukan kerjasama dengan sistem gaduh
2.      Aplikasi EGS (Effective Gaduh System) dapat membantu peternak untuk mempromosikan hewan ternaknya.
3.      Kondisi hewan ternak yang dirawat penggaduh dapat terpantau.
4.      Aplikasi mudah digunakan oleh berbagai kalangan.
5.      Kecepatan akses aplikasi cepat.
6.      Aplikasi kompatibel dengan semua versi Android.
7.      Adanya Validasi konten yang diunggah oleh pengguna.
8.      Tampilan Aplikasi menarik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa se-Indonesia)

PROFIL UKM KIPM UPGRIS

Kenali Potensi Serei Sebagai si Tanaman Pengusir Nyamuk