Siapkah UPGRIS PTM?

Pandemi COVID-19 menyebabkan Pendidikan Indonesia mengalami fase mati suri. Sudah lebih dari satu tahun siswa-siswi Indonesia menempuh pendidikan secara daring. Sistem pendidikan daring ini dipilih karena mempertimbangkan aspek kesehatan akibat pandemi yang belum juga mereda. Namun, pada saat sekarang ini kondisi Indonesia sudah mulai bangkit. Angka persebaran virus mematikan ini juga sudah mulai terkendali, bahkan pada beberapa aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial budaya, serta pendidikan  sudah mulai membaik. Keadaan ini seolah menjadi angin segar bagi dunia pendidikan. Pasalnya, sistem pembelajaran daring dirasa sangat tidak efektif, sehingga diperlukan adanya sebuah perubahan sistem pembelajaran. Oleh karena itu, Mendikbudristek mengizinkan kegiatan pembelajaran blended, yaitu perpaduan antara pembelajaran daring dengan tatap muka.

Universitas PGRI Semarang menyambut baik kebijakan baru tersebut. Berdasarkan surat keputusan nomor 222/WR.I/UPGRIS/VIII/2021 yang dikeluarkan pada 31 Agustus 2021 yang mengatakan bahwa mulai semester gasal akademik 2021/2022 dilaksanakan mulai tanggal 6 September 2021dengan metode perkuliahan blended (luring dan daring). Keputusan tersebut dibuat dengan mempertimbangkan kondisi kasus Pelaksanaan COVID-19 di kota Semarang sudah menurun, sehingga kegiatan   pembelajaran di satuan pendidikan wilayah PPKM level 1-3 dapat dilakukan melalui PTM terbatas dan/atau PJJ sesuai dengan pengaturan dalam Keputusan Bersama Menteri Pendidika n dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021Nomor HK.01.08/MENKES/4242/2021 Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), atau yang disebut dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri.

Kebijakan baru tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan matang yang telah dibuat Mendikbudristek, Nadiem Makarim. Bahkan, beliau meminta pemda mendukung adanya ptm agar siswa dapat mengejar ketertinggalan capaian akademik. Pelaksanaan ptm pun harus tetap melaksanakan protokol kesehatan. Meski sudah mendapat himbauan dari pemerintah, masih ada sebagian kelompok merasa ptm belum dapat dilaksanakan di tengah pandemi yang belum berakhir karena ditakutkan malah meningkatkan klaster penyebaran COVID-19.

 

Beberapa instansi pendidikan sudah melaksanakan ptm, termasuk Universitas PGRI Semarang. Universitas tersebut melaksanakan ptm terhitung sejak tanggal 6 Sebtember 2021 secara bertahap dengan menerapkan protokol kesehatan. Mahasiwa yang ikut melaksanakan ptm diprioritaskan mahasiswa/i yang sudah melaksanakan vaksin minimal 1 kali. Pimpinan perguruan tinggi ini juga menetapkan pertemuan tidak lebih dari 60 menit. Pihak perguruan tinggi juga melaksanakan vaksinasi guna mendukung disegerakannya ptm.

Namun, siapkah UPGRIS melakukan PTM? Apa saja yang telah dipersiapkan untuk menyambut PTM di UPGRIS? Pertanyaan semacam itu yang sering terbesit, terutama bagi mahasiswa UPGRIS. Pada tanggal 25 September 2021, UKM KIPM berhasil mengundang presiden mahasiswa UPGRIS, Muhammad Rizqi Arfanda. Tema yang dibahas adalah mengenai kesiapan UPGRIS dalam menyambut PTM di UPGRIS. Pada kesempatan kala itu, presma menjelaskan mengenai kesiapan upgris menyambut PTM. Selain itu, dilakukan pula sesi tanya jawab dengan peserta diskusi mengenai rencana tersebut. Secara keseluruhan, rencana yang telah disusun olh tim satgas COVID-19 untuk persiapan PTM di UPGRIS sudah cukup baik, sehingga dirasa aman untuk melaksanakan PTM.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ILP2MI (Ikatan Lembaga Penalaran dan Penelitian Mahasiswa se-Indonesia)

PROFIL UKM KIPM UPGRIS

Kenali Potensi Serei Sebagai si Tanaman Pengusir Nyamuk